Strategi Pendidikan Dakwah di Indonesia lazimnya dikerjakan dengan taktik ketentraman. Menginfokannya buku Sejarah Islam Nusantara oleh Rizem Aizid, ada sebagian taktik yang dipakai para pendakwah dalam menyebarkan syariat Islam lidiaschool.org.

Strategi Pendidikan Dakwah

1. Taktik Perdagangan
Indonesia termasuk dalam jalanan perdagangan internasional pada abad 7 M-16 M, sehingga para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India ikut serta berdatangan untuk berniaga. Kecuali berdagang, mereka ikut serta menyebarkan ajaran Islam terhadap masyarakat yang waktu itu masih menganut Hindu dan Budha. Para pedagang mengambil jalanan laut untuk datang ke Indonesia, sehingga perniagaan yang terjadi antara Jazirah Arab, India, dan Asia Tenggara.

Perdagangan bukan satu-satunya jalanan masuknya Islam ke Indonesia. Tapi dengan berniaga inilah Islam mulai diketahui dan dicontoh penduduk pribumi. Sehingga para pedagang mempunyai peranan penting dalam menyiarkan Islam di Indonesia.

2. Taktik Perkawinan
Para pedagang muslim yang singgah kemudian banyak yang menetap di Indonesia. Sehingga dari mereka ada yang menikah dengan putri ningrat dari kerajaan pribumi. Perkawinan yang dikerjakan bahkan sudah berlangsung secara islami. Yang mana para kala itu masyarakat pribumi telah banyak yang mengungkapkan kalimat syahadat.

Dari pernikahan itu, banyak dari keturunan mereka yang menjadi ulama dan penyebar Islam di Nusantara. Salah satu semisal, perkawinan antara Maulana Ishaq dan putri Raja Blambangan yang kemudian melahirkan Sunan Giri. Sunan Giri yaitu salah satu wali songo yang mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. Kecil hasil dari pernikahan antara pedagang muslim dengan wanita pribumi lahir menjadi muslim. Dari sinilah, Islam di Indonesia

3. Taktik Jenjang Sosial
Para pendakwah Islam lebih dulu mengislamkan para raja dan ningrat yang mempunyai level sosial tertinggi. Dengan islamnya mereka, banyak dari penduduk kerajaan yang levelnya berada di bawah mencontoh raja mereka.

Taktik ini juga tepat sasaran dalam penyebaran Islam di Indonesia.

4. Taktik Pendidikan Dakwah
Sesudah banyaknya pengikut Islam di Indonesia, para pendakwah membangun pondok pesantren dan mesjid-mesjid. Yang mana dipakai sebagai daerah berkumpul untuk belajar syariat Islam dan pembinaan calon ulama. Para murid benar-benar diajari berjenis-jenis potensiutamamedan.com tipe ilmu, sampai menjadi spesialis dalam bidang agama Islam. Setelahnya mereka bahkan menyiarkan Islam ke masyarakat pribumi lainnya. Meluas ke berjenis-jenis tempat di Nusantara.

Pada dikala itu pondok pesantren ini didirikan oleh guru, ulama, juga kiai. Seumpama Sunan Gresik yang diyakini sebagai orang yang pertama kali membangun pesantren di tanah Jawa.

5. Taktik Kesenian dan Kebudayaan
Metode ini dikerjakan oleh wali songo dikala menyebarluaskan ajaran Islam di Pulau Jawa. Mereka mewujudkan pertunjukan seni dan adat istiadat bernuansa Islami, sehingga masyarakat menyukainya. Seumpama, Sunan Kalijaga memberi tahu dan mengislamkan masyarakat Jawa dengan menerapkan salah satu adat istiadat Jawa merupakan, pertunjukkan wayang.

Sunan Kalijaga betul-betul piawai memainkan wayang dan memasukkan elemen dan skor-skor keislaman dalam cerita pewayangan. Masyarakat yang menyaksikan pertunjukan Sunan Kalijaga walhasil mengetahui Islam, dan beratensi dengannya.

Strategi Pendidikan Dakwah lainnya pakai kesenian dan kebudayaan lainnya juga diwujudkan media penyebaran Islam, antara lain seni ukir, gamelan, dan seni bunyi suluk.